Sudah lama tidak posting nih, kangen ya? (emangnya ada yang baca ya?) Teman-teman saya memprotes masalah 'kebahasaan' saya atau bahasa kerennya adalah
GAYA BAHASA. Mereka lebih ke arah gaya bahasa saya di blog sih, atas kritik mereka saya akan merubah kata
SAYA menjadi
GUE, supaya lebih terdengar seperti saya...ups....gue maksudnya hehe.
Kemaren, gue ikut SUPER CRAZY TRY OUT MASUK ITB (wuiiih namanya..gahar bos) diadain di Universitas Al Azhar Indonesia yang terletak di kampus Al Azhar Pusat, Kebayoran Baru. Sepulang dari sana, gue nunggu ibu+bapak di PS (Plaza Senayan ya bukan Play Station) dengan menaiki taksi KOSTI, awalnya ragu-ragu antara taksi ini atau MP (i don't even know MP taxi is exist) tapi ternyata pilihan gue tepat, karena taksi ini memberikan cerita yang menarik walaupun tidak bisa dipercaya kebenarannya.
Cerita Pak Ruslan, sang supir taksi Kosti, sepanjang perjalan dari UAI ke Patung Semangat Pemuda Senayan (Pizza Man, Manusia telanjang dengan api, atau apalah kalian menyebutnya) tetap diam tak berkata, bukan terpaku, kalo terpaku gak gerak dong! hehe. Tiba-tiba sang supir taksi, Pak Ruslan (sebagai info, dia seumuran kakek-kakek, udah tua banget cuy), berkata (karena tulisan yang berinti pendidikan yang baik sejak dini) "Kok pendidikan sejak dini hari". Gue heran dan gue cek sekali lagi dan tidak ada kata-kata 'hari', tapi tetep aja gue tertawa kecil sebagai penghormatan. Tak berapa lama Pak Ruslan berkoar kembali
"mana mungkin di Indonesia bisa berpengaruh dengan pendidikan dini"
"Yaa bener sih pak, kalo lingkungannya jelek anaknya mau sebaik apa dari kecil juga jadi jelek juga (bukan muka lho!)" gue.
"betul," Pak Ruslan.
.......
Setelah diam beberapa detik, Pak Ruslan bercerita mengenai Ir. Soekarno, proklamator dan presiden pertama Indonesia.....waduh udah mulai berat nih.
Begini ceritanya:
Entah bagaimana dia bisa tau dan menceritakan hal-hal mengenai Ir. Soekarno, alumnus ITB + proklamator + presiden pertama RI. Pak Ruslan mulai menceritakan Bung Karno karena menurut beliau (pake beliau karena pak Ruslan sudah tua) presiden setelahnya, terutama Mayor Jendral Soeharto, tidak berbasis pemimpin Islam (maaf ya agak mainan agama, karena bergitulah kata Pak Ruslan), berkaca dari Soekarno, dia tidak memberikan harta kepada anak-anaknya dan istri-istrinya. Setelah Soekarno lengser, Ibu Fatmawati ngontrak dengan bantuan teman dekatnya. Pak Ruslan juga membahasa masalah poligaminya Bung Karno yang memunyai 3 istri: Fatmawati, Kartini, dan Si Jepang (bener gak sih, gue lupa nama si Jepang). Bung Karno menikahi si Jepang dengan izin istrinya yang lain, bahkan mereka kompak dan akur, tidak seperti jaman sekarang, punya istri satu atau suami satu isinya ribut melulu. "Kalo soeharto kan, anak baru berumur kemaren aja dapet uang milyaran, Bambang (maaf om Bambang Tri) gak bisa apa-apa kaya banget, Tommy?" kata Pak Ruslan.
Setelah itu secara tiba-tiba, Pak Ruslan menceritakan tentang (hal jelek lagi) Mayjen Soeharto dari satu kejadian. Dulu sekitar taun 1971, Pak Ruslan mengendarai taksinya, Blue Bird (udah ada ya? baru tau). Ada orang hankam yang menstop taksinya. Di dalam taksi, orang hankam tersebut -singkatnya OH- menggerutu "*nj*ng Soeharto, *et*an Soeharto", Pak Ruslan bercerita dengan mimik sesungguhnya (gue kira dia yang ngatain hehe). Gue tanya ke Pak Ruslan karena penasaran.
"Pak, emang kenapa?" gue,
"Jadi sebelumya ada rapat pertahanan dengan Soeharto" Pak Ruslan,
"ooooh" gue,
"Dia bilang, kalo Seharto ingin menhancurkan Islam dalam jangka waktu 50 tahun, jadi sisa 12 taun" Pak Ruslan,
"Masya Allah," gue (dengan antusias), "Lho? Bukannya Soeharto muslim? Dia komunis ya pak?"
"Ha? Gak.....jadi Islam itu ada dua, Islam munafik yang mengaku muslim tapi dibelakan dia menjelek-jelekan Islam" Pak Ruslan.
.............
Mohon maaf cerita terhenti karena pada saat itu argonya udah 11.000 dan gue cuma ada 30.000, buat makan + iced zen tea Starbucks, jadilah gw menstop Pak Ruslan dan turun di depan Hotel Century Athlete dan berjalan dengan otak yang terus berpikir....hihi gaya banget.
Selama jalan, saya berpikir dan menemukan judul untuk potingan berikutnya (yang ini nih) SEJARAH YANG TERTUTUP DAN TERBUKA KEMBALI (TIDAK SENGAJA). Keren ya? haha. Maaf kalo judul gak nyambung dengan isi kali ini maklum otak terbatas hehe. Udah ah, mau belajar, bentar lagi UAN nih hehe. Sampai ketemu di postingan berikutnya! :D